[Ruang "Kritis, Kreatif, & Konstruktif"]
MEMBANGUN BUDAYA LITERASI KELOMPOK PROFESI
Manusia selain sebagai makhluk individu juga disebut sebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain. Selanjutnya interaksi ini berbentuk kelompok. Kelompok-kelompok ini kadang mengerucut dengan kemampuan individu masing-masing. Seperti kelompok profesi yang ada dalam masyarakat.
Pengertian literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Literasi memerlukan serangkaian kemampuan kognitif, pengetahuan bahasa tulis dan lisan, pengetahuan tentang genre dan kultural.
Istilah literasi atau dalam bahasa Inggris literacy berasal dari bahasa Latin literatus, yang berarti "a learned person" atau orang yang belajar. Dalam bahasa Latin juga dikenal dengan istilah littera (huruf) yang artinya melibatkan penguasaan sistem-sistem tulisan dan konvensi-konvensi yang menyertainya. Membudayakan atau membiasakan untuk membaca dan menulis itu perlu proses jika memang dalam suatu kelompok masyarakat kebiasaan tersebut memang belum ada atau belum terbentuk.
Ada banyak cara untuk membentuk budaya dengan metode DMB (Dekat, Murah, Bermanfaat)
1. Dekat yang bermakna bahwa buku atau bacaan mudah diakses tanpa membutuhkan waktu yang banyak untuk menjangkaunya.2. Murah yang bermakna bahwa buku tersedia ramah kantong masyarakat atau bahkan gratis.
3. Bermanfaat yang bermakna bahwa buku yang dibaca mengandung umpan balik kepada pembaca. Bermanfat disini bisa diartikan bahwa pembaca dapat mengimplementasikan apa yang dibaca dalam kelompoknya.
Namun sebenarnya tidak cukup melakukan tiga langkah tersebut, masih ada penjabaran yang mendetail mengenai langkah-langkah tersebut. Tidak sekedar bagaimana penyediaan fasilitas, namun pendekatan kepada kelompok-kelompok masyarakat dan menjalin hubungan sehingga mampu mempengaruhi masyarakat sangat penting guna menyukseskan gerakan literasi ini. Hubungan yang baik antar masyarakat dapat terbentuk jika ada komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik dapat terjalin jika pendekatan pada masyarakat dilakukan secara baik dan berkelanjutan. Disini merupakan tantangan, bawasanya membuat sesuatu berjalan secara berkesinambungan bukanlah hal yang mudah namun harus benar-benar memiliki niat yang kuat dalam gerakan literasi ini. Ketika komunikasi sudah berjalan dengan baik maka dimasukkan budaya baru yaitu budaya membaca kepada kelompok-kelompok yang ada di kalangan masyarakat.
Pendekatan kepada kelompok-kelompok yang dimaksudkan disini adalah pendekatan kepada kelompok-kelompok profesi yang ada di masyarakat. Seperti kelompok Tani, Kelompok Guru, Kelompok Nelayan dan kelompok-kelompok kerja lainnya. Komunikasi yang dimaksudkan adalah bagaimana memunculkan budaya baca yang berguna atau bermanfaat pada kelompoknya, seperti pendekatan kepada Kelompok Tani maka yang harus dimunculkan adalah budaya membaca di bidang Pertanian, bagaimana pengolahan pertanian, pemberantasan hama dan budidaya mikroba pertanian. Pendekatan kepada kelompok nelayan juga harus menggunakan komunikasi yang tepat dan buku yang dimunculkan harus bisa mengatasi masalah dalam hal perikanan nelayan. Dan sama bagaimana pendekatan kepada kelompok lain yaitu dengan asas apa yang dibaca itu yang bisa dia panen. Mesikpun hanya menumbuhkan budaya dalam waktu itu saja dan dalam lingkup yang sempit, namun perubahan ini bisa menjadi tolak ukur berkembangya budaya literasi dalam masyarakat. Perubahan akan terjadi tidak langsung dalam skala besar namun tahap demi tahap dalam prosesnya. Ini juga dapat ditunjang dengan pemilihan buku yang tepat dan penerapan ketiga metode tersebut akan bisa menumbuhkan keinginan untuk membaca.
Karena era modern ini menumbuhkan pemikiran bahwa apa yang dilakukan harus berguna untuk dirinya. Seperti kelompok nelayan yang membaca buku tentang pengelolaan hasil perikanan yang dapat mengubah hasil tangkapannya dan metode pengelolaannya sehingga menambah pendapatan nelayan tersebut.
Setelah melakukan tahapan pendekatan dan komunikasi dalam kelompok pada masyarakat ini, langkah selanjutnya adalah tahapan pengembangan budaya membaca, sehingga budaya membaca tidak hanya berhenti setelah proses pendekatan yang pertama namun budaya membaca dapat terjalin secara berkelanjutan bahkan dapat ditularkan atau diwariskan kepada anak dari masyarakat dalam kelompok tersebut. Pembentukan perpustakan dalam kelompok juga seharusnya dapat diselenggarakan guna menyimpan buku dan bisa jadi tempat berkumpul pembaca kelompok, menghindari buku yang tercecer dan memudahkan proses perawatan buku. Dan juga pendekatan agar berhasil dan menghasilkan suatu budaya yang berkesinambungan maka dapat dilakukan tigal hal ini yaitu :
Sosialiasi : Penyampaian niatan dan kegiatan yang akan disediakan untuk masyarakat, tata cara akses buku, aturan dan kebijakan yang akan menyertai, dan semua apa yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
Partisipasi : Keterlibatan masyarakat secara aktif di setiap kegiatan, termasuk kemungkinan menjadi donatur bagi keberlangsungan budaya literasi yang berkembang pada kelompok masyarakat.
Silaturahmi : Menjalin keakraban antar masyarakat dan tokoh masyarakat, tidak saja untuk sosialisasi tapi untuk keperluan lainnya, memahami karakter masyarakat, mendapatkan dana, mendapatkan dukungan, dan banyak yang bisa dilakukan saat silaturahmi.
Indonesia akan menjadi negara dengan minat baca tinggi, jika hal kecil seperti ini dilakukan. Menumbuhkan minat baca masyarakat sama halnya membangun negeri secara intelektual, membangun negeri secara intelektual merupakan kunci besar suatu negara seperti negara Jepang yang pernah mengalami serangan bom pada dua kota besarnya, setelah tragedi bom berlangsung pemerintah jepang bukanlah mempertanyakan berapa bangunan yang habis ataupun berapa juta kerugian yang diperoleh namun berapa jumlah guru yang masih selamat. Jadi disini Jepang membangun negaranya bukan melaui infrastruktur namun melalui pembangunan intelektual pada masyarakatnya. Ketika minat baca dan tulis ataupun gerakan literasi ini berhasil meskipun dalam lingkup kelompok setidaknya orang yang terlibat dalam literasi ini menjadi orang hebat di bidangnya. Petani menjadi petani yang berkualitas, nelayan menjadi nelayan yang bisa mengelola kuantitas dan guru menjadi guru yang memiliki integritas. Jadi negara ini akan menjadi negara yang hebat jika semua orang dapat berkembang dan berkompeten dalam bidang yang ditekuni. Salam Literasi!
Ifnu W.D.P
Anggota UKM Penalaran dan Kreativitas
#Penalaran
#Kreativitas
#RuangK3
#Literasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar